By
Diposting oleh
Laboratorium Teknik Telekomunikasi ITENAS
//
JAKARTA. Hari ini (11/6) pergantian direksi dan komisaris PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) akan diputuskan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) Telkom.
Seorang pejabat Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan, ada tiga nama yang disodorkan Menteri BUMN kepada Tim Penilai Akhir (TPA) yang diketuai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ketiga calon tersebut berasal dari internal Telkom. Rinaldi Firmansyah, yang saat ini menjadi Direktur Utama Telkom adalah salah satu dari tiga calon tersebut. Dua calon lainnya adalah Arief Yahya, Direktur Compliance & Risk Management dan Kiskenda Suriahardja, mantan direktur utama Telkomsel.
Ketiganya internal Telkom dan tinggal menunggu kesimpulan TPA," ujar Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Kamis (10/6). Tapi, dia enggan membuka identitas ketiga calon tadi. "Tiga nama dari direksi masuk ke TPA. Tapi saya tentu belum boleh menyebut namanya," kilahnya.
Yang jelas, ada beberapa alasan yang mendasari pemilihan calon dari internal. Di antaranya, para calon sudah terbukti mampu menjadikan Telkom sebagai BUMN yang bagus. Jadi, mereka perlu mendapat kesempatan. Sumber daya manusia (SDM) Telkom pun mampu dan kreatif menjalin kerjasama dengan rekanan di dalam maupun luar negeri.
Sumber KONTAN bilang, peluang Rinaldi bertahan cukup besar. Selain kinerjanya lumayan baik, dengan tetap menjadikan Rinaldi sebagai dirut, maka rencana merger Telkom Flexi dengan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) bisa berlanjut. "Itu menjadi salah satu faktor yang memperkuat posisi Rinaldi," katanya.
Sayang, Mustafa tak berhasil dikonfirmasi apakah benar pemilihan Rinaldi akan memuluskan rencana merger itu.
Kepala Riset Bhakti Securities Edwin Sebayang menilai, Rinaldi punya posisi tawar kuat. "Dalam persaingan yang sangat ketat, perfoma Telkom tetap bagus," ujarnya
Hans Henricus, Sofyan Nur Hidayat, Kun Wahyu
Seorang pejabat Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan, ada tiga nama yang disodorkan Menteri BUMN kepada Tim Penilai Akhir (TPA) yang diketuai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ketiga calon tersebut berasal dari internal Telkom. Rinaldi Firmansyah, yang saat ini menjadi Direktur Utama Telkom adalah salah satu dari tiga calon tersebut. Dua calon lainnya adalah Arief Yahya, Direktur Compliance & Risk Management dan Kiskenda Suriahardja, mantan direktur utama Telkomsel.
Ketiganya internal Telkom dan tinggal menunggu kesimpulan TPA," ujar Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Kamis (10/6). Tapi, dia enggan membuka identitas ketiga calon tadi. "Tiga nama dari direksi masuk ke TPA. Tapi saya tentu belum boleh menyebut namanya," kilahnya.
Yang jelas, ada beberapa alasan yang mendasari pemilihan calon dari internal. Di antaranya, para calon sudah terbukti mampu menjadikan Telkom sebagai BUMN yang bagus. Jadi, mereka perlu mendapat kesempatan. Sumber daya manusia (SDM) Telkom pun mampu dan kreatif menjalin kerjasama dengan rekanan di dalam maupun luar negeri.
Sumber KONTAN bilang, peluang Rinaldi bertahan cukup besar. Selain kinerjanya lumayan baik, dengan tetap menjadikan Rinaldi sebagai dirut, maka rencana merger Telkom Flexi dengan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) bisa berlanjut. "Itu menjadi salah satu faktor yang memperkuat posisi Rinaldi," katanya.
Sayang, Mustafa tak berhasil dikonfirmasi apakah benar pemilihan Rinaldi akan memuluskan rencana merger itu.
Kepala Riset Bhakti Securities Edwin Sebayang menilai, Rinaldi punya posisi tawar kuat. "Dalam persaingan yang sangat ketat, perfoma Telkom tetap bagus," ujarnya
Hans Henricus, Sofyan Nur Hidayat, Kun Wahyu
0 komentar: